Selasa, 24 Maret 2009

KUNJUNGAN KADISKESAU MARSMA DRG HARTONO


KUNJUNGAN KADISKESAU MARSMA DRG HARTONO BESERTA STAFF JAJARANNYA MEMBERIKAN MOTIVASI YANG SANGAT BESAR BAGI KELUARGA RUMKIT ATS DALAM SEMANGAT PENGABDIAN

Minggu, 08 Maret 2009

RS TNI AU ATS TAMPIL DENGAN MANAJEMEN BARU

VISI RS TNI AU ATS :
SEBAGAI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN TERBAIK YANG PROFESIONAL, BERMUTU DAN TERJANGKAU DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA BOGOR, TERUTAMA WILAYAH LANUD ATANG SENDJAJA

MISI RS TNI AU ATS :
MENYELENGARAKAN KEGIATAN KESEHATAN YANG DIPERLUKAN SECARA OPTIMAL GUNA MENDUKUNG TUGAS LANUD ATANG
SENDJAJA, DENGAN :
•MEMANTAPKAN DAN MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI BIDANG OPERASI
•MENINGKATKAN CITRA PELAYANAN KESEHATAN BAGI SELURUH PRAJURIT, PNS, BESERTA KELUARGANYA
•MEMBANTU PEMERINTAH DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT UMUM

•MEMANTAU SECARA LANGSUNG PEMBINAAN JASMANI/KESEMAPTAAN DAN KESEHATAN JIWA PRAJURIT DAN PNS
•MEMANFAATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG TERBATAS DI RUMKIT SECARA OPTIMAL, EFEKTIF DAN EFISIEN
•MEMANTAPKAN DAN MENINGKATKAN MANAJEMEN PERUMAH-SAKITAN

MOTTO RS TNI AU ATS :

•AMAN :
DALAM SETIAP PELAKSANAAN KEGIATAN, BAIK DUK
KESBANGAN MAUPUN PELAYANAN KESEHATAN
•TANGGAP :
DALAM SETIAP PERMASALAHAN YANG ADA
•SENYUM :
DALAM SETIAP MENGHADAPI PASIEN

SAYA DOKTER REHABILITASI MEDIK

Beberapa kasus yang sering ditemui di Bagian Rehabilitasi Medik untuk mendapatkan pelayanan terapi adalah sebagai berikut;

a. Stroke. Stroke adalah kumpulan gejala kelainan saraf fokal yang timbul mendadak akibat gangguan peredaran darah di otak, yang merupakan akibat berbagai penyakit atau kondisi yang merupakan faktor resiko. Manifestasi klinisnya tergantung lokali lesi neuroanatomis sentral yang terkena.

b. Hernia Nukleus Pulposus (HNP). HNP adalah penyakit yang diakibatkan oleh kelainan tulang belakang sehingga terjadi penyempitan saraf. HNP ini mempunyai gejala nyeri menjalar dari pinggang sampai di kedua kaki. Jika penyakit telah berat maka diperlukan operasi tulang belakang.

c. Osteoartritis. Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang belum jelas penyebabnya. Osteoartritis biasanya timbul pada orang usia lanjut karena gangguan pada sendinya. Keluhan utama penderita osteoartritis adalah rasa nyeri. Rasa nyeri diikuti dengan keluhan berkurangnya fungsi anggota gerak ataupun keluhan kosmetik.

d. Nyeri Bahu (Frozen Shoulder). Frozen shoulder adalah nyeri bahu dengan keterbatasan gerak sendi bahu. Sendi ini sukar digerakkan karena terdapat peradangan jaringan ataupun karena faktor mekanik. Jarang terjadi penyembuhan spontan, keluhan nyeri dapat membaik tetapi gangguan gerakan masih berlangsung lama.

e. Tennis Elbow. Tennis elbow adalah keluhan nyeri siku atau nyeri tekan pada bagian luar siku. Keadaan ini akibat peradangan pada otot lengan yang melekat pada tulang akibat beban fisik yang berlebihan. Walaupun main tenis hanya salah satu penyebabnya, nama tennis elbow sudah terlanjur melekat dan tetap dipergunakan. Usia penderita biasanya antara 40 – 55 tahun.

f. Jari Macet (Trigger Finger). Trigger finger adalah hambatan pada gerakan menekuk jari, jari-jari yang telah dikepalkan sulit untuk diluruskan kembali. Bila terjadi pada ibu jari disebut trigger thumb.

g. Sindrom Terowongan karpal (Carpal Tunnel Syndrom). CTS adalah kumpulan gejala yang terjadi karena penekanan saraf Medianus di dalam terowongan pada pergelangan tangan. Kumpulan gejala ini sering terjadi pada pekerjaan kasar seperti mencuci pakaian, mengepel lantai, atau pada kehamilan (terjadi kiri dan kanan). Gejalanya berupa kesemutan pada pergelangan tangan dan telapak tangan. Rasa nyeri lebih banyak pada malam hari sehingga penderita mengibas-ngibaskan tangannya.

h. Keterlambatan Perkembangan. Developmental delay atau keterlambatan perkembangan dialami pada bayi yang baru lahir karena kelainan saat masih dalam kandungan atau adanya infeksi sesudah lahir. Biasanya bayi tersebut terlambat dalam membalik, duduk atau berdiri, dan berjalan.

i. Keterlambatan Bicara. Speech delay atau keterlambatan bicara dialami bersamaan dengan developmental delay atau karena autisme. Keterlambatan bicara juga bisa terjadi karena kurangnya stimulasi dari lingkungan, khususnya orang tua. Diperlukan ahli terapi wicara untuk mengatasi problema penyakit ini.

12. Modalitas terapi. Merupakan suatu metode pengobatan dengan menggunakan beberapa cara yaitu:

a. Terapi panas yang terdiri dari:

1) Panas permukaan: Lampu infra-red, kompres air panas, uap panas, paraffin bath, mandi air panas, heated pad.



2) Panas dalam:
a) USD (ultrasound diathermy).
b) SWD (short wave diathermy).
c) MWD (microwave diathermy).

Indikasi terapi panas adalah:
1) Efek analgesik: neuralgia, sprain/strain, articular problem,
spasme otot, nyeri otot, trigger point syndrome.
2) Efek anti inflamasi.
3) Efek relaksasi – spasme otot.
4) Efek sedatif (mengantuk).
5) Meningkatkan suhu jaringan.
6) Pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah meningkat.

Kontra indikasi terapi panas:
1) Radang akut.
2) Trauma akut.
3) Gangguan vascular.
4) Gangguan koagulasi.
5) Malignacy (keganasan).
6) Gangguan sensasi.

b. Terapi dingin digunakan terutama untuk nyeri akut , merupakan modalitas anti-inflamasi yg poten, memiliki efek analgesia, murah dan mudah dikerjakan di rumah. Indikasi terapi digunakan untuk trauma akut, rheumatoid arthritis, arthritis akut, spasme otot, spastisitas, MTPS, luka bakar. Trauma akut dianjurkan untuk dilakukan RICE atau ICE (rest, icing, compression, elevation).

c. Terapi listrik yang terdiri dari: Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Interferens. Tujuan stimulasi listrik (Electrical Stimulation=ES):

1) Menimbulkan kontraksi otot
2) Menghilangkan nyeri dan mengurangi spasme otot.
3) Latihan myofeedback.
4) Iontophoresis.
5) Elektrodiagnosis.

d. Hidroterapi untuk pasien-pasien yang memerlukan latihan penguatan pada otot-otot yang mengalami kelumpuhan. Sifat dari hidroterapi adalah:

1) Memanfaatkan sifat-sifat fisik air.
2) Sifat “bouyancy” / daya apung.
3) Membantu gerakan pd kondisi msh terdpt kelemahan otot.
4) Efek pembersih.
5) Efek masase.
6) Kombinasi dg terapi panas atau dingin.

e. Masase yaitu jenis terapi fisik yg paling kuno, tidak bisa diterjemahkan pijat atau urut. Unsur masase:
1) Pijat (Kneading).
2) Urut (Stroking).
3) Perkusi.
4) Friksi/tekanan.
5) Vibrasi.

f. Penjaruman atau dry needling:
1) Berbeda dengan akupungtur tradisional.
2) Dry needling menggunakan konsep “trigger point” padd kondisi MTPS (myofascial trigger point syndromes).
3) Efek fisika bukan efek biokimia.
4) Prinsip menghancurkan “trigger-point”.

g. Traksi leher dan traksi pinggang. Indikasi traksi pinggang:
- Nyeri punggung bawah.
- Herniasi Nukleus Pulposus (HNP) dengan perawatan konservatip.

Kontra indikasi:
- Infeksi, kompresi mielum (penekanan sumsum tulang), keganasan, osteoporosis (keropos tulang), darah tinggi, reumatik daerah leher, kehamilan, dan penyakit jantung.
Indikasi traksi servikal:
- Cervical Root Syndrome (nyeri akar saraf leher) dan spasme (kaku) otot leher.

Kontra indikasi:
- Infeksi, kompresi mielum (penekanan sumsum tulang), keganasan, osteoporosis (keropos tulang), darah tinggi, reumatik daerah leher, kehamilan, dan penyakit jantung.

a. Terapi Latihan. Adalah suatu program latihan yg bertujuan pemulihan/
penyembuhan, meliputi latihan:

1) Latihan luas gerak sendi (ROM exercise).
2) Latihan penguatan (Strengthening exercise).
3) Latihan ketahanan (Endurance exercise).
4) Latihan koordinasi (Coordination exercise).
5) Latihan dengan sasaran khusus: aktivitas kehidupan sehari-hari, latihan nafas (breathing exercise), muscle re-education.
6) Latihan pola khusus: William’s Flexion Exercise, Codmans’s pendulum exercise, Cailliet’s neck exercise, Finger Ladder, Biofeedback exercise dll.

Selasa, 23 September 2008

PEMANFAATAN IPTEK REHABILITASI MEDIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESIAPAN AWAK PESAWAT DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI ANGKATAN UDARA PADA MASA MENDA




Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) berkembang sangat cepat hampir disetiap disiplin ilmu. Demikian juga perkebangan iptek rehabilitasi medik sebagai cabang ilmu kedokteran yang mempelajari secara komprehensip terhadap kecacatan akibat penyakit atau trauma dari sistem otot, tulang, syaraf, dan kardiorespirasi beserta gangguan psiko sosio dan vokasional yang menyertai kecacatan tersebut. Perkembangan ilmu rehabilitasi medik sangat menunjang dunia pengobatan terhadap pelayanan secara holistik (menyeluruh) sehingga lebih menguntungkan terhadap upaya pemulihan kondisi pasien yang sakit.

TNI Angkatan Udara merupakan bagian integral dari kekuatan TNI yang menyelenggarakan tugasnya di dirgantara dengan kondisi lingkungan yang mengandung berbagai tantangan mental dan fisiologi. Dengan demikian maka personel TNI AU khususnya awak pesawat harus memiliki kondisi fisik dan mental yang optimal agar mampu mengatasi berbagai pengaruh kondisi lingkungan tugasnya di udara. Demikian pula TNI AU dalam melaksanakan tugasnya sangat sarat dengan teknologi terhadap alutsistanya. Mahalnya harga pesawat, radar, dan alutsista lainnya tetap dapat dihitung berapa nilainya, namun awak pesawat sebagai bagian personel TNI AU memiliki nilai lebih besar dan tidak dapat dibandingkan dengan harga pesawat, rudal, atau alutsista lainnya. Untuk mendukung kesiapan awak pesawat maka peran rehabilitasi medik dapat lebih dimanfaatkan dan dioptimalkan dengan lebih baik.

Peran rehabilitasi medik sebagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan kedokteran fisik memberikan pelayanan kesehatan dalam kerjasama tim rehabilitasi medik yang meliputi dokter, fisioterapis, terapis okupasional, ortotis prostetis, terapis wicara, psikolog, perawat rehabilitasi, dan petugas sosial medis. Dalam mendukung pelayanan rehabilitasi medik dibutuhkan beberapa alat yang canggih dan mahal seperti halnya alat EMG (Elektromiografi) untuk penunjang pemeriksaan sistem otot dan syaraf, MRI sebagai penunjang diagnosis, modalitas terapi serta beberapa alat untuk latihan (exercise). Sudah saatnya TNI AU lebih mengembangkan iptek rehabilitasi medik yang sarat teknologi untuk dapat melakukan intervensi dini dalam menyiapkan awak pesawat TNI AU di masa mendatang.

TANDA-TANDA KEMATIAN


KENALI TANDA-TANDA KEMATIAN KITA
By dr. Budi Satriyo Utomo, SpRM


Tulisan ini merupakan hasil perenungan saya selama menjadi Pasis Seskoau Angkatan 45 Tahun 2008.

Terbayang dalam benak saya saat naik pesawat Hercules yang waktu itu cuaca buruk dan pesawat tiba-tiba terhentak jatuh beberapa meter, apa yang terjadi apabila pesawat ini jatuh? Rekan-rekan saya baru saja meninggal jatuh dari pesawat Cassa di G. Salak Bogor yang dua hari sebelumnya saya naik pesawat itu. Juga berita duka yang mengagetkan rekan saya tadi malam meninggal, jenasahnya ditemukan saat orang pergi ke pasar di pagi hari. Dia menabrak pohon setelah malam itu ia minum alkohol.
Sebagai seorang dokter, saya sering menyaksikan seseorang dalam keadaan sakaratul maut, menunggu saat kematian. Kondisi rata-rata orang yang menjelang kematian adalah kondisi badan makin melemah, suhu tubuh menjadi dingin yang awalnya panas, suara makin melemah, apabila dirawat di rumah sakit terpasang infus, oksigen dengan nafas yang berat, tekanan darah semakin turun, nadi semakin melemah, kesadaran menurun, kontak kepada orang lain atau keluarga menghilang. Selanjutnya dokter mengatakan nadinya sudah tidak teraba, pupil matanya sudah melebar dan innalillahi wainnailaihi roojiuun... Hampir semua anggota keluarga tidak mampu berbuat apapun, bahkan saya dan rekan-rekan dokter lainnya hanya dapat mengatakan ”kita sudah berusaha maksimal, Tuhan telah memanggilnya.”

Apabila nafas telah sampai kekerongkongan, dan siapakah yang dapat menyembuhkan? (Q.S. 75: 26-27).

Kematian adalah urusan Allah Swt, namun yang menjadi pertanyaan dapatkah kita kenali tanda-tanda kematian kita? Dapatkah kematian itu dicegah? Atau kita sendiri yang kurang peduli terhadap keadaan kesehatan tubuh kita sehingga mempercepat proses kematian?
Harapan hidup rata-rata orang Indonesia sekarang adalah sekitar 68 tahun. Meningkatnya umur harapan hidup ini secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Pola dan gaya hidup modernlah penyebab terbesar kenapa orang mati di usia muda (premature death). Apakah kemauan Tuhan kalau umur rata-rata penduduk Boswana, Afrika, sekarang hanya 35 tahun, sedangkan umur harapan hidup orang Amerika 78 tahun. Secara biologis umur manusia berpotensi diulur sampai 120 tahun (biogenetic maximum life span, Dr Robert Butler). Di mata medis seseorang dapat berusaha untuk memperpanjang usia, dan akibat pola hidup yang tidak sehat seseorang dapat mati pada usia muda. Makin maju kedokteran, makin besar kesempatan mengulur umur. Pak Harto sudah memanfaatkannya. Namun, tanpa sentuhan medis, kita melihat bayi tetangga mati hanya karena diare tidak diatasi.


Menurut Center for Diseas Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat tahun 2003, sepuluh (10) Penyebab Kematian Pria yang perlu diwaspadai dan semuanya dapat dicegah adalah:
Penyakit jantung (28 persen menjadi penyebab kematian pria).
Kanker (24 persen)
Kecelakaan (5,9 persen)
Stroke (5,1 persen)
Bronkitis dan penyakit paru lainnya (5,1 persen)
Diabetes (2,9 persen)
Influensa dan pneumonia (2,4 persen)
Bunuh Diri (2,1 persen)
Gagal ginjal (1,7 persen)
Alzheimer/pikun (1,5 persen)
Banyak penyakit yang dapat kita cegah dengan pola hidup sehat yaitu, membiasakan olah raga rutin, makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan/obesitas, berhenti merokok, istirahat cukup, kontrol rutin kesehatan. Permasalahannya kita sering tidak menyadari arti penting pola hidup sehat, dan Allah Swt sangat sayang kepada umatnya dengan memberikan pertahanan tubuh yang berlapis sehingga kebiasaan buruk yang kita lakukan saat ini baru berefek setelah sekian lama tubuh berusaha untuk menetralisirnya. Bahkan seseorang yang terinfeksi virus AIDS, masih cukup lama tubuh mampu bertahan hidup tanpa ada keluhan, meskipun setelah 2 -10 tahun akhirnya dia akan mati. Mungkin kita diberi cukup waktu untuk berikhtiar dan bertaubat.

Rumah sakit adalah tempat yang paling baik untuk mengingatkan kematian. Kita sering menengok rekan, saudara yang sedang di rawat di rumah sakit. Apa yang terlintas dalam benak kita? Banyak kasus penyakit yang mengerikan, memprihatinkan, bahkan menakutkan seandainya kita yang mengalami. Sepuluh penyakit utama penyebab kematian di rumah sakit saat ini adalah:
1. Stroke.
2. Pneumonia (radang paru).
3. Typhus.
4. Tbc paru.
5. Perdarahan intrakranial (otak).
6. Kencing manis.
7. Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin, dan gangguan yang berhubungan dengan kelahiran prematur.
8. Trauma (korban kecelakaan).
9. Penyakit jantung.
10. Gagal ginjal.

Adapun penyebab kematian yang paling sering di Indonesia dewasa ini adalah kecelakaan lalu lintas, penyakit infeksi, jantung, diare, stroke, dan kanker. Bahkan sekarang sudah dapat dipastikan bahwa penyebab kematian terbesar di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskuler (antara lain Penyakit Jantung Koroner) dan degeneratif/proses penuaan.

Al Quran menyebutkan bahwa manusia sebelum memasuki kehidupan dunia ini sebagai “benda mati”.

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu akan dimatikan dan dihidupkanNya kembali, kemudian kepadaNyalah kamu akan dikembalikan. (Q.S. 2:28).

Kehidupan dunia bukan sebuah kehidupan absolut, sebab ia tidak berlangsung terlalu lama (hanya sementara). Demikian juga, kematian pada kehidupan ini bukanlah kematian absolut, melainkan ia merupakan peralihan dari sebuah bentuk eksistensi kepada bentuk eksistensi lainnya, yang dinamakan kehidupan kubur, yang didalamnya berlangsung kejadian yaitu datangnya malaikat Munkar dan Nakir.

Setiap yang bernyawa pasti mati.(Q.S. 3:185).

Jika Tuhan memberi kehidupan segala sesuatu, maka Tuhan juga akan mencabut kehidupan tersebut. Oleh karena itu, Tuhan tidak hanya bernama al-Hayyu (yang maha hidup), tetapi juga disebut dengan Nama al-Muhyi (yang menghidupkan) dan al-Mumit (yang mematikan). Kematian didefinisikan sebagai tidak adanya kehidupan atau berhentinya kehidupan. Tidak seorangpun yang dapat memastikan besuk hari tetap hidup. Kematian datang lantaran kehendak Tuhan, yang telah menggariskan kematian pada saat Ia menciptakan kehidupan. Pemikiran tentang kematian sebagai bagian dari peristiwa yang dapat dihindari jikalau kita lebih berhati-hati atau jika menyediakan pengobatan secara tepat merupakan pemikiran yang bertentangan dengan cara berpikir Islam. Kematian bukanlah sekedar sesuatu yang tidak dapat dielakkan, bahkan ia merupakan sesuatu yang telah dipastikan hari dan tanggal berlangsungnya.
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Q.S. 3:145)

Hal ini bukan berarti bahwa manusia tidak perlu berhati-hati. Kepastian waktu kematian hanyalah satu dari sejumlah peristiwa dimana paham free will berhadapan dengan paham takdir. Dalam hal ini pikiran memainkan sebuah peran penting, dan tidak seorangpun mengingkari kemampuannya untuk membuat pilihan. Al-Quran memerintahkan kepada manusia:

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. 2:195)

Muslim dianjurkan mengambil sikap pencegahan, berusaha mencegah dan terhindar dari penyakit. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Penyebab kematian salah satunya adalah keinginan untuk bunuh diri. Rosullulloh saw bersabda:

”Jika seseorang membunuh diri sendiri, ia akan kekal di dalam neraka”.

Seseorang mestilah bertanggung jawab dan menanggung konsekuensi dari perbuatannya. Keadaan stress akibat berbagai permasalahan tekanan hidup akhir-akhir ini sering menjadi pemicu terjadinya kasus bunuh diri. Kemauan bunuh diri diawali dari menyendiri, pikiran kosong menerawang awan, putus asa, merasa tidak berguna, tidak dapat mengatasi masalah rumit, yang ada dalam pikirannya adalah bunuh diri untuk menyelesaikan masalah. Kita harus hati-hati segala masalah tidak cukup diselesaikan hanya di dunia tetapi masih ada pertanggungjawaban nanti di akherat kelak. Hanya bekal Iman dan taqwa yang dapat membentengi jiwa dari perbuatan sia-sia dan putus asa. Seorang muslim harus berserah diri dan percaya terhadap ketentuan/takdir Illahi.

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan mengajak berpikir, memanfaatkan akal yang diberikan Allah Swt kepada kita. Tanda-tanda kematian dapat kita kenali tetapi rahasia kematian tetap hanya milik Allah Swt. Kita dapat berusaha untuk tetap hidup sehat, berusaha secara medis untuk memperoleh kesembuhan dari kondisi sakit tetapi kita tidak mampu menolak Izra’il datang untuk mencabut nyawa.

Kisah kematian, pada suatu ketika Raja Sulaiman yang juga seorang Rasul, sedang bercengkerama dengan seorang sahabat. Ketika keduanya sedang bercakap, seorang gubernur Sulaiman masuk memberitahukan perihal kehadiran malaikat Izra’il, yakni malaikat kematian, yang sering datang untuk sekedar mengobrol. Sulaiman mempersilahkannya untuk untuk bergabung, dan mereka mendiskusikan perkara universal dan beberapa hal lainnya seperti perihal kenabian dan pandangan kemalaikatan. Sesaat setelah Izra’il pergi, sahabat Sulaiman memohon agar dirinya dikirim ke India. Sulaiman bertanya kepadanya mengapa ia tiba-tiba memiliki ide tersebut. Ia menjawab bahwasanya ketika malaikant Izra’il memasuki ruangan mereka, Izra’il melepaskan pandangan yang aneh kepadanya. Ia khawatir jika saja Izra’il datang kembali kepada dirinya. Sulaiman yakin bahwa sahabatnya sedang merisaukan sesuatu, tetapi untuk menyenangkannya ia berkenan untuk mengirimkannya ke India di atas karpet magicnya. Beberapa minggu kemudian, Izra’il datang kembali. Sulaiman teringat akan sahabatnya dan bertanya kepada Izra’il mengapa ia melepaskan pandangan aneh kepada sahabatnya. Izra’il menjawab, ”baiklah, hal tersebut lantaran saya heran melihat ia ada disini bersama kamu. Sebab pada pagi itu saya mendapat instruksi untuk mencabut nyawanya di negeri India esok hari”.

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (Q.S. 89:27-30)

Hanya kepada Allah Swt saya niatkan untuk menulis semoga bermanfaat dan dapat menjadi pencerahan dalam mendekatkan diri kepada Rabbil Aalamiin.

Lembang, Ramadhan 1429 H / September 2008.

PENTINGNYA KESAMAPTAAN JASMANI

KESAMAPTAAN JASMANI

Dewasa ini nampak adanya kecenderungan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesamaptaan jasmani. Hal ini terlihat dari maraknya anak-anak muda, dewasa maupun orang tua melakukan kegiatan jasmani dengan penuh semangat dan gairah seperti jogging, bersepeda gunung, jalan sehat dan kegiatan olah raga lainnya. Mereka tidak cukup puas dengan sekedar keadaan bebas dari penyakit, namun menghendaki kondisi yang samapta.
Pada umumnya sasaran yang ingin mereka capai dengan latihan-latihan fisik tersebut bermacam-macam. Sebagian orang melakukannya untuk mencapai prestasi dalam cabang olah raga, sebagian lagi ingin mengurangi berat badan, menjaga agar awet muda, untuk pergaulan sosial dan ada juga yang melakukannya sebagai hiburan atau rekreasi. Apapun jenis sasaran mereka, tetapi sebenarnya semua mengarah pada satu tujuan yaitu tercapainya peningkatan kondisi kesamaptaan jasmani.
Sebagian orang berhasil mencapai kondisi kesamaptaan jasmani yang diidamkan namun sebagian lagi tidak berhasil. Bahkan upaya peningkatan kesamaptaan jasmani tersebut kadang-kadang mengakibatkan kecelakaan yang fatal sehingga mengorbankan jiwanya. Hal ini dikarenakan proses kesamaptaan jasmani merupakan hal yang kompleks karena berkaitan dengan mekanisme metabolisme tubuh, faal jantung-paru-sirkulasi, faal sistem saraf otot rangka, fungsi hormon dan juga aspek psikologi. Untuk itu penerapan ilmu faal, olahraga, psikologi dan kedokteran pada umumnya perlu dilakukan guna menjamin upaya peningkatan kesamaptaan jasmani tersebut.

Kesamaptaan jasmani dibutuhkan untuk semua orang. Untuk berbagai tingkat kegiatan hidup dan berbagai kelompok usia diperlukan kesamaptaan jasmani yang berbeda-beda. Bagi orang-orang yang melakukan pekerjaan aktif secara fisik sehari-hari sudah pasti memerlukan tingkat kesamaptaan jasmani yang lebih tinggi dari pada mereka yang bekerja tanpa membutuhkan aktifitas fisik yang berat. Demikian pula kesamaptaan jasmani seorang atlit akan jauh lebih tinggi dari pada seseorang yang berolah raga hanya untuk berrekreasi. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai seseorang mengeluh badannya terasa sakit sewaktu baru bangun pagi walaupun menurut pemeriksaan fisik dia sebenarnya sehat. Jadi orang yang sehat belum tentu segar jasmaninya dan sebaliknya seseeorang yang jasmaninya segar atau fit sudah pasti sehat menurut pemeriksaan fisik.